Belum lama ini pemerintah setempat mengusulkan kawasan dengan luas 2.500 hektar ini dijadikan sebagai kawasan taman nasional. Wisata alam ini memiliki pemandangan khas hutan rawa primer. Pada tanggal 25 November 1980 ditetapkan sebagai suaka margasatwa oleh pemerintah.
Panorama alam yang eksotik, udaranya yang sejuk, serta jauh dari hiruk pikuk bisa menjadikan ini sebagai alternatif wisatawan untuk melepas penat. Wisata alam ini terbentuk dari perpaduan konsep antara Taman Nasional Ujung Kulon (Provinsi Banten) dan Danau Toba dengan Samosirnya (Provinsi Sumatera Utara).
Banyak satwa langka yang dapat dijumpai di sekitar Danau Zamud, seperti ikan arwana emas, ikan balido, harimau Sumatera, beruang merah, berbagai jenis ular, sampai kicauan burung serindit yang menjadi ikon provinsi Riau. Selain itu, bila dilihat dari atas terdapat pantulan air berwarna hitam sperti permata zamrud yang berada di tengah rawa dan sumur bor minyak bumi. Saat matahari mulai terbenam, "penghuni" kawasan ini, seperi kera, burung elang, dan harimau menampakan dirinya satu per satu.
Keindahan yang terdapat di kawasan Danau Zamrud tidak akan terasa bila belum melihat dengan mata kepala sendiri. Recananya pemerintah akan mengembangkan kawasan Danau Zamrud menjadi wisata tirta yang representatif. Danau Zamrud dilengkapi dengan berbagai jenis burung dan ikan air tawar. Dan kawasan ini juga akan dikembangkan sebagai pusat riset ilmu pengetahuan dan obat-obatan.
Untuk menuju Danau Zamrud, wisatawan bisa menempuh dari Kota Pekanbaru dengan jarak sekitar 180 kilometer. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat, seperti bus. Bila tidak ramai perjalanan ini bisa diselesaikan selama lebih kurang tiga jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar